Minggu, 25 Maret 2012

Jessie, Dansa, dan Duit, Duit, Duit...




Jessie J, penyanyi asal Inggris, tampil di Jakarta, Minggu (18/3/2012) malam.




JAKARTA, -- "It's not about the money, money, money
We don't need your money, money, money
We just wanna make the world dance
Forget about the price tag...


Ini bukan soal uang. Kami tidak butuh uangmu. Kami hanya ingin membuat dunia menari dan lupakan label harga itu. Begitu kira-kira Jessie J mengajak dunia menari lewat lagu "Price Tag". Dan lihatlah, sekitar 6.000 remaja berjingkrak-jingkrak menari menuruti ajakan Jessie dalam "Jessie J Live in Concert", Minggu (18/3/2012) malam di arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran.

Jessie dengan gaun panjang berwarna biru dan bersepatu bot hitam datar bergerak ke kanan-kiri serta depan-belakang panggung. Tubuh langsingnya terlihat indah dalam balutan gaun panjang tipis dengan belahan tinggi di sisi kanan. Jessie membuka konser lewat lagu "Who’s Laughing Now" dan penonton bersorak riuh menyambutnya. Namun, sambutan paling meriah tertuju pada lagu "Price Tag". Saat itu, Jessie memanggil seorang penonton untuk ke panggung lalu mengajaknya menyanyikan lagu tersebut dan menari.

Dalam konser berdurasi 90 menit yang digelar Asia Live Entertainment bekerja sama dengan Pond's Teens Concert itu, Jessie menyanyikan 12 lagu.

Ia memenuhi janji yang diucapkan sebelum konser. "Saya sangat menghargai penggemar saya. Kami akan bersenang-senang," kata penyanyi kelahiran Inggris tahun 1988 dengan nama lahir Jessica Ellen Cornish itu.

Di tengah jingkrak-jingkrak itu, Jessie lewat "Price Tag" bicara soal sikap yang bisa ditafsirkan sebagai, katakanlah, antimaterialisme. "Why is everybody so obsessed?/ Money can’t buy us happiness" (Mengapa orang begitu tergoda? Uang tidak bisa untuk membeli kebahagiaan).

Judul lagu "Price Tag", label harga, menjadi representasi persoalan manusia seputar materi. Tersirat dalam lagu, uang membuat orang lupa akan kebahagiaan hidup yang sejatinya sederhana, yaitu menikmati musik dan menari. Dalam sebuah bait dikatakan, yang diperlukan hanyalah gitar dan lagu, dan dalam sekejap kita bisa melayang tinggi ke awan. Simak ajakan Jessie untuk menari dan melupakan materi.

"So we gonna keep everyone/ Moving their feet/ So bring back the beat/ And then everyone sings/ It’s not about the money"

Dan benar, kaum muda di PRJ itu bergoyang dan bernyanyi lagu "Price Tag", terutama pada bagian refrein: "It’s not about the money, money, money...."

"Pop dance"

"Price Tag" termuat pada album Who You Are terbitan Universal 2011. Di Indonesia, album dieadarkan oleh Universal Music pada 28 Maret 2011. Album Who You Are Platinum keluar pada 16 November 2011.

"Price Tag" dirancang sebagai lagu dengan tempo lincah yang merangsang naluri goyang. Lagu jenis itu ada yang menyebutnya sebagai dance pop, pop dansa. Ini sebutan untuk musik pop yang berorientasi pada dance, tari, atau jingkrak-jingkrak.

Musik jenis ini ramai terdengar pada era 1980-an sebagai kelanjutan dari era post disco. Sejumlah lagu dari Lady Gaga dan Katy Perry, misalnya, juga termasuk jenis tersebut. Pada era akhir 1980-an ada Kylie Minogue atau Rick Astley yang mengusung genre serupa.

Lagu-lagu jenis pop dansa itu belakangan ramai di radio, termasuk tentu saja lagu Jessie J, "Price Tag". Di Radio Sonora FM 92.0 Jakarta, lagu tersebut sekitar enam bulan lalu banyak diminta pendengar. "Lagu-lagu yang agak-agak disko seperti itu lagi megang sekarang. 'Price Tag' diminta pendengar setiap hari," kata Anto Herminanto, penyiar dan pengarah musik Radio Sonora, Jakarta.

Lagu yang sama juga riuh diputar di Motion Radio FM 97.5 Jakarta. "Arahnya ke pop dan R&B dengan balutan dance yang kuat. Biasanya mudah diterima. Itu jenis lagu yang nge-hit di kita," kata Anton Wahyudi, Pengarah Program Motion Radio.

Anton menyebut "Price Tag" atau jenis pop dance seperti "Telephone" sebagai lagu yang "radio friendly" atau ramah untuk telinga pendengar radio. Anton mencirikan lagu-lagu ramah radio sebagai lagu dengan lirik yang menarik dan mudah diingat. Ingat lirik "Price Tag", yang mudah diingat dan menjadi kekuatan lagu tersebut: "money, money, money... duit, duit, duit...!" 
Sumber :
Kompas Cetak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar